A.
Latar Belakang
Sholat
adalah tiang agama barangsiapa mengerjakan sholat berarti ia telah menjadikan
agama. Barang siapa yang meninggalkan sholat berarti dia telah merobohkan
agama. Sholat merupakan kewajiban seluruh umat islam mulai akil baligh sampai
menjelang ajal, dalam sehari semalam umat islam mengerjakan sholat lima waktu.
Amal ibadah yang pertama kali diperiksa oleh Allah nanti
pada hari kiamat adalah sholat. Apabila sholat kita baik maka amal ibadah yang
lain juga baik, sebaliknya apabila sholat kita jelek maka amal yang lain juga
ikut jelek.
Perintah sholat ketika Rosulullah SAW melakukan isro’
mi’roj. Berbeda dengan ibdah yang lain seperti zakat, puasa dan haji. Sholat
diperintahkan Allah kepada Nabi Muhammad untuk umatnya secara langsung tidak
melalui malaikat Jibril, oleh karena itu kerjakanlah sholat dengan
sebaik-baiknya.[1]
Hukum melaksanakan sholat adalah wajib dan waktunya
juga ditetapkan sebagaimana firman Allah :
واقم الصلوة قلىان الصلوة
تنهى عن الفحشاء والمنكر
( العنكبوت: 45)
Artinya : “ Maka dirikanlah sholat itu,
sesungguhnya shalat itu fardhu, yang telah ditentukan waktunya atas orang-orang
yang beriman”. ( An – Nisa’ Ayat 103).
Sedangkan tata cara pelaksanaan sholat, berdasar
atas perunjuk dan sunnah Rosulullah dalam haditsnya:
حدثنامحمدبن
مثنى قال حدثناعن عبدالوهاب حدثناقال ايوب ابى قلبه حدثناقل عن مالك حدثناقال :
رسول الله صلى الله عليه وسلم
صلوا كمارأيتمونى اصلى. (رواه
البخارى)
Artinya
: Muhammad bin Mutsanah becerita kepada kami berkata : Bahwa Abdul Wahab
menceritakan kepada kami, berkata Ayub Bin Abi Kilabah bercerita kepada kami,
bahwa Malik bercerita kepada kami, bahwa Rasulululloh SAW bersabda : Sholatlah
sebagaimana kamu melihat aku sholat (kerjakan sholat menurut cara
mengerjakannya) ( H.R. Bukhori )
Dalam suatu lesson plain kadang-kadang digunakan lebih dari
satu metode, maka kegiatan pokok dalam proses balajar mengajar tersebut pasti
di tandai salah satu penggunaan metode, jika dalam suatu lesson plain itu yang
menonjol kegiatan mengulang seperti dalam pengajaran membaca atau pembinaan
psikomotor pada umumnya maka jelas metode mengajar yang digunakan adalah metode
drill.[2]
Melihat latar belakang di atas penulis mempunyai
alasan-alasan yang melatarbelakangi masalah yang ada hubunganya dengan judul
skripsi :
- Metode drill merupakan salah satu alternatif metode
pengajaran yang tepat dan sesuai dengan upaya meningkatkan keterampilan
sholat siswa karena metode tersebut
menitik beratkan kepada latihan yang terus-menerus dan
diulang-ulang dengan cara yang praktis, sehingga membentuk ketrampilan dan
ketangkasan siswa dalam hal sholat
- Dengan metode Drill terhadap materi pengajaran
sholat dapat mengembangkan potensi siswa untuk berani berbuat dengan
keahliannya, sanggup mengamalkan ibadah sholat dengan baik, benar dan
khusuk karena siswa sudah terbiasa
berlatih dan sudah menganggap bahwa shalat merupakan kewajiban yang harus dilaksanakan
dengan sebaik-baiknya
- Ibadah shalat merupakan ibadah inti dan paling
mendasar dan sangat menentukan, sehingga apabila ibadah shalat seorang
baik, maka akan dapat mengantarkan ibadah lainnya menjadi baik.
B.
Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan maka permasalahan
dalam penelitian ini dapat di rumuskan sebagai berikut :
1.
Bagaimana pelaksanaan metode drill
terhadap keterampilan sholat siswa kelas III di MI Tamrinut Thullab Kudus
2.
Bagaimana keterampilan sholat
siswa kelas III MI Tamrinut Thullab Kudus
3.
Adakah hubungan antara metode
drill terhadap keterampilan sholat siswa kelas III
C.
Variabel Penelitian
a.
Variabel bebas atau pengaruh
(independent)
Variabel bebas adalah suatu variabel yang sifatnya
mempengaruhi variabel lain. Adapun yang menjadi variabel bebas dalam penelitian
ini adalah pelaksanaan metode drill dengan indikator :
-
Pengertian metode drill
-
Penggunaan metode drill dalam
proses belajar mengajar
-
Manfaat metode drill
-
Relevansinya metode drill terhadap
keterampilan shalat kabaikan dan kelemahan metode drill
b.
Variabel terikat atau terpengaruh
(dependent)
Variabal terikat adalah variabel penelitian yang
diukur untuk mengetahui besarnya efek atau pengaruh variabel lain.[3]
Sedang yang menjadi variabel terikat adalah keterampilan sholat dengan
indikator :
-
Terampil dalam bacaan sholat
-
Terampil dalam gerakan sholat
-
Terampil dalam keserasian antara
bacaan dengan gerakan sholat.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan