© Attention :
“ Demi Kenyamanan Pengunjung kami rekomendasikan menggunakan
Browser ChromeTerima Kasih . . . . .”

INSTRUMEN, VALIDITAS DAN RELIABILITAS INSTRUMEN PENELITIAN



Sekilas mengenai penelitian, penelitian tidak lepas dari yang namanya instrumen, validitas, dan realibilitas. Instrumen adalah suatu alat yang memenuhi persyaratan akademis sehingga dapat digunakan sebagai alat untuk mengukur suatu obyek ukur atau mengumpulkan data mengenai suatu variabel penelitian. Instrumen Penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati.
Instrumen yang digunakan untuk mengukur fenomena alam misalnya : Suhu diukur dengan termometer; panjang diukur dengan meteran, berat diukur dengan kilogram, dan sebagainya. Instrumen-instrumen tersebut mudah didapat dan telah teruji validitas dan reliabilitasnya.
Instrumen yang digunakan untuk mengukur fenomena sosial umumnya dan bidang ekonomi dan bisnis khususnya yang sudah baku sulit ditemukan. Untuk itu peneliti harus mampu membuat instrumen yang akan digunakan dalam penelitian. Misalnya bentuk instrumen : 1) Checklist; 2) Pilihan Ganda; 3) Rating Scale; dan sebagainya
Bentuk instrumen yang dipilih antara lain tergantung pada metode pengumpulan data yang akan digunakan seperti : angket (kuesioner), observasi dan wawancara (interview).

Validitas dan Reliabilitas Instrumen

Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur.

Jenis Validitas:
1.      Validitas Isi (Content Validity) : instrumen yang berbentuk test yang sering digunakan untuk mengukur prestasi belajar (achievement) dan mengukur efektivitas pelaksanaan program dan tujuan.
2.      Validitas Konstruk (Construct Validity) : Jika instrumen dapat digunakan untuk mengukur gejala sesuai dengan yang didefinisikan sesuai dengan teori-teori yang relevan.
3.      Validitas yang berkaitan dengan kriteria (Criterion-related Validity) : Terjadi ketika sebuah instrumen membedakan individual pada kriteria yang akan diperkirakan.


Reliabilitas : menunjukkan konsistensi dan stabilitas dari suatu skor (skala pengukuran). Realibilitas berbeda dengan Validitas, karena Reliabilitas memusatkan perhatian pada masalah konsistensi sedangkan Validitas lebih memperhatikan ketepatan.

Stabilitas Ukuran : menunjukkan kemampuan sebuah ukuran (instrumen) untuk tetap stabil.

Reliabilitas Instrumen dapat diuji dengan : 1) Test-retest Reliability; 2) Equivalent / Paralel-form Reliability; 3) Internal Consistency Reliability.

1.      Test-retest Reliability : dengan cara mencobakan instrumen beberapa kali pada responden.
2.      Equivalent/Paralel-form Reliability : adalah pertanyaan dalam bentuk kalimat yang berbeda tapi maksudnya sama.
3.      Internal Consistency Reliability : diuji dengan menganalisis yang ada pada instrumen dengan teknik tertentu.

Penyusunan quesioner
Kuesioner (Questionnaire) : merupakan alat/teknik untuk pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengajukan seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.

Manfaat/Kegunaan Kuesioner : 1) membantu petugas lapangan (interviewer) dalam pengumpulan data tentang hal-hal yang perlu ditanyakan kepada responden; 2) petugas lapangan bisa secara sistematis dan berurutan dalam mengajukan pertanyaan; 3) pertanyaan yang diajukan kepada responden oleh masing-masing petugas lapangan dapat diseragamkan, sehingga data yang diperoleh bisa diperbandingkan satu sama lainnya.

Prinsip Penyusunan Kuesioner : 1) Prinsip Penulisan Kuesioner; 2) Prinsip Pengukuran; 3) Prinsip Penampilan Fisik.
1.      Prinsip Penulisan Kuesioner. : a) Isi dan tujuan pertanyaan harus relevan; b) Bahasa yang digunakan mudah dipahami; c) Tipe / bentuk pertanyaan : terbuka/tertutup , positif/negatif; d) Pertanyaan tidak boleh mendua (double barreled questions); e) Pertanyaan tidak menggiring responden; f) Tidak menanyakan hal-hal yang sudah lupa; g) Pertanyaan tidak panjang dan berbelit; h) Urutan pertanyaan dari hal yang umum menuju hal yang spesifik atau dari hal yang mudah menuju hal yang sulit; i) Gunakan teknik skala yang relevan, seperti : rating scale (graphic rating scales, itemized rating scale, comparative rating scale); attitude scale (linkert scale, semantic differential).
2.      Prinsip Pengukuran : sebagai instrumen penelitian, maka sebelum kuesioner diberikan kepada responden harus diuji validitas dan reliabilitasnya terlebih dulu.
3.      Prinsip Penampilan Fisik : kuesioner perlu dirancang dan didesain lebih menarik agar responden senang dan serius dalam menjawab/mengisinya.

Daftar Referensi:
  • Jalaluddin Rakhmat, 1995, Metode Penelitian Komunikasi, Bandung: P.T. Remaja Rosdakarya.
  • Arthur Asa Berger, 2000, Media and Communication Research Methods, Thousand Oaks, London, New Delhi: Sage Publications, Inc.
  • Bridget Somekh and Cathy Lewin, 2005, Research Methods in The Social Sciences, London, Thousand Oaks, New Delhi: Sage Publications, Inc.
  • Masri Singarimbun dan Sofian Effendi, 1989, Metode Penelitian Survai, Jakarta: LP3ES.
  • Nazir, M. 2003. Metode Penelitian. Jakarta : Ghalia Indonesia
  • Bambang Prasetyo dan Lina Miftahul Jannah, 2005, Metode Penelitian Kuantitatif: Teori dan Aplikasi, Jakarta: P.T. Radjagrafindo Persada.
  • ·Rachmat Kriyantono, 2006, Teknik Praktis Riset Komunikasi, Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan